10 Hal Pemicu Kreativitas

Apakah kreativitas itu jatuh dari langit? Adilkah bila kita menganggap seseorang lebih kreatif ketimbang orang lainnya? Menurut beberapa ahli, itu semua nonsense! Memang benar kreativitas itu bakat dan anugerah, tapi tak berarti tak bisa diasah dan dibentuk. Kita sendiri juga bisa menciptakan kreativitas. Begitu pula Anda. Camkan bahwa:

1.Setiap orang bisa menjadi kreatif. Anda tak perlu menjadi orang yang sangat spesifik atau unik, apa lagi jenius untuk menjadi kreatif.

2.Kreativitas dapat diekspresikan dalam berbagai pekerjaan dan aspek kehidupan. Artinya, Anda bisa menciptakan suatu hukum baru, atau cara baru dalam mengisi hidup. Atau menciptakan hal-hal baru, atau alternatif baru dalam memecahkan masalah-masalah klasik.

Bagaimana memanfaatkan energi Anda untuk menjadi kreatif. Cobalah langkah ini:

3.Keluarkan jiwa kanak-kanak Anda Ketika kita belia, kita dibimbing oleh intuisi dan perkiraan. Tapi, setelah dewasa, sudah lebih banyak "dos" and "dont's". Beri pendekatakan kekanakan pada setiap proyek, beri kebebasan dan buka pikiran. Berpikirlah secara naif dan karanglah pertanyaan-pertanyaan tolol. Dulu, ketika pesawat terbang pertama diciptakan, pasti ada pertanyaan-pertanyaan 'tolol' yang tidak mungkin yang dilontarkan penciptanya pada diri sendiri.

4.Katakan 'jangan banyak omong' pada orang dewasa dalam diri Anda Kalau akan berkarya, bagian otak yang logis dan dewasa sering menghalangi karena adanya faktor ketidakmungkinan. Jangan dengarkan, teruslah berkarya. Soalnya, itu akan menekan ide-ide kreatif Anda. Entah itu dalam menulis, melakukan pekerjaan tangan, dan semacamnya.

5.Izinkan diri Anda melakukan kesalahan Ada satu langkah dalam kehidupan yang 'menyuruh' orang berbuat salah. Misalnya, mencoba sesuatu yang tidak lazim, dengan tujuan menciptakan sesuatu yang baru. Itu bagus, karena Anda akan belajar dari kesalahan itu, supaya langkah selanjutkan akan lebih baik. Bayangkan seorang pelukis yang memiliki buku sketsa yang tebal. Pasti dia telah melakukan banyak kesalahan sebelum mencapai gambar yang terbaik.

7.Isi 'baterai Anda Pikiran kreatif membutuhkan ide segar, seperti otot membutuhkan makanan. Jadi, lihatlah sekitar Anda. Tontonlah film, datangi toko, museum, atau apa pun yang Anda sukai. Pikiran Anda akan menyerap pelbagai hal, yang mungkin bisa menjadi sumber ide.

8.Cobalah memiliki kegiatan rutin Kalau pikiran Anda sedang buntu, beritirahatlah sejenak dan kerjakan sesuatu yang sifatnya rutin. Misalnya, mencuci piring, mandi, bercukur, atau cuma berjalan sekeliling tempat Anda. Pekerjaan ini akan membuat pikiran pragmatis Anda sibuk, sehingga pikiran yang kekanak-kanakan itu akan muncul tiba-tiba.

9.Tuliskan Ide bagus bisa muncul pada saat-saat tak terduga. Kalau Anda selalu punya alat tulis, Anda bisa menuliskannya segera supaya Anda tidak lupa. Konon, Paul McCartney menciptakan lagu Yesterday yang legendaris itu ketika bangun tidur. Kalau tak kontan menuliskannya, pasti ide itu keburu lenyap.

Bagi orang-orang Barat sana, yang terbiasa menulis jurnal harian, menulis bukan perkara yang sulit-sulit amat. Ada ahli yang menyarankan agar Anda menulis 3 halaman apa pun setiap pagi. Katanya, di antara yang nggak-nggak yang Anda tulis, pasti akan ketemu ide bagus. Soalnya, menulis itu bisa merangsang ide.

10.Percaya bahwa Anda bisa melakukannya. Jangan ragu-ragu ketika memulai sesuatu. Yang penting Anda percayai, kita semua punya kekuatan untuk menjadi kreatif, siapa pun dia adanya. Begitu pula Anda! (hannie k. wardhanie)


10 Cara Mengusir Rasa Cemas

Apa jadinya hidup ini jika melulu diselimuti kecemasan dan kegelisahan. Mau begini takut, mau begitu nggak berani. Akhirnya malah bingung sendiri dan bikin stres.

Adalah rasa takut yang memang menjadi biang keladi dalam hal ini. Entah itu rasa takut akan kegagalan, takut akan perubahan, bahkan juga takut akan sesuatu yang belum jelas.

Menurut Harold Bloomfield, M.D, penulis Healing Anxiety Naturally, manifestasi dari ketakutan demi ketakutan itulah yang membuat seseorang menjadi cemas luar biasa. Rasa takut dan cemas akan semakin sulit dikendalikan, seiring pasifnya upaya mengusir ketakutan itu sendiri.

"Karenanya, cobalah untuk mengenali serta mengakrabi ketakutan-ketakutan yang hadir dalam benak kita. Karena cara ini merupakan langkah sederhana dalam menghadirkan pemikiran sekaligus imajinasi yang positif sifatnya," jelas Bloomfield.

Nah, tentunya Anda tidak ingin hidup di bawah kendali rasa cemas bukan? Karenanya, Anda bisa mencegahnya dengan beberapa langkah berikut sebagaimana dirangkum dari beberapa sumber:

Antisipasi rasa cemas. Caranya? Cobalah untuk menyadari dan mewaspadai situasi serta orang-orang yang potensial bisa menyulut kecemasan. Menurut Mark I. Levy, M.D, pakar dari San Francisco Foundation for Psychoanalysis, antisipasi begini akan mengurangi risiko kecemasan sekaligus menghindari shock.

Tarik nafas dalam-dalam. Nafas tak beraturan, yang merupakan satu gejala hadirnya kecemasan, selain bisa membuat kepala nyut-nyut pun mengakibatkan hilangnya konsentrasi.

Karenanya tarik nafas dalam-dalam, tahan, kontrol nafas dari diafragma dan fokuskan pikiran Anda pada proses menarik dan mengeluarkan nafas. Bayangkan pula seolah-olah Anda tengah mengatasi rasa cemas dengan helaan nafas yang agak panjang.

Hindari kafein, alkohol dan rokok. Rasa cemas ternyata bisa pula dipicu oleh makanan, minuman, serta kebiasaan yang kita konsumsi atau lakoni. Kafein, alkohol, dan rokok disebut-sebut sebagai substansi yang bisa meningkatkan rasa cemas seseorang.

Tertawa dan olahraga. Tidak ada yang membantah kalau banyak ketawa itu dianggap menyehatkan. Buktinya untuk mengatasi rasa cemas ini, para pakar juga menyarankan agar kita banyak tertawa. Karena cara tersebut ampuh mengusir emosi dengan sesuatu positif sifatnya. Tak ubahnya dengan olahraga. 20 hingga 30 menit melakukan olahraga bisa membantu mengurangi rasa cemas.

Tidur yang cukup. "Jika Anda merasa lelah dan sedikit cemas, pergi saja ke pembaringan untuk apalagi kalau bukan tidur.

Usir kekhawatiran yang berlebihan. Jika Anda merasa cemas karena harus berbicara di depan banyak orang misalnya, maka lekaslah melakukan sesuatu yang bisa mengembalikan situasi normal dalam diri Anda. Yaitu dengan melakukan sesuatu yang bisa menambah kesempatan Anda lewat cara efektif seperti persiapan matang dan lebih terorganisir.

Tulislah rasa cemas dalam secarik kertas. Cara ini, menurut Bloomfield, lumayan ampuh mengurangi emosi dan rasa sesak di dada. Karenanya, tulislah dengan jujur ketakutan dan kecemasan yang ada dalam benak Anda, seperti "Saya takut ketika...", "Saya cemas karena...", atau "Saya nggak yakin kalau harus...".

Jangan lupa bersantai ya. Rasa cemas kerap datang akibat banyaknya pekerjaan atau tugas lainnya. Karena itu, usahakan untuk menyisihkan waktu buat bersenang-senang dan bersantai. Atau waktu tersebut bisa pula digunakan untuk meditasi, membangun mimpi dan berimajinasi. Karena kebiasaan tersebut akan membantu mengurangi rasa cemas.

Dengar musik. Berbahagialah orang yang gemar mendengarkan musik. Karena dengan mendengarkan musik-musik favorit, akan membantu menjalani ritme hidup Anda yang menyenangkan. (eno)




10 Cara Mengasah Seni Mendengar

Rasanya memang tidak sulit selama kita punya kuping. Nyatanya, banyak orang tidak memiliki kemampuan mendengarkan orang lain. Entah pada pasangan, teman, bahkan bos sekali pun, mendengarkan dengan baik masih jadi tantangan yang cukup besar.

Soalnya, sering sekali kita tergoda untuk memberi respons ketimbang mendengarkan. Atau, kita merasa sudah tahu apa yang sedang diomongin, sehingga kita dengan seenaknya menginterupsi atau menyela. Diakui atau tidak, mendengarkan sudah menjadi satu keahlian yang sulit dimiliki setiap orang.

Karena itu, kemampuan mendengarkan pun punya seni tersendiri. Anda ingin mempelajarinya? Coba deh Anda simak jurus mendengarkan dengan efektif di bawah ini:

1. Berhenti bicara
Apa yang mau didengar, kalau Anda ngomong dan mendengarkan sekaligus?

2. Berikan waktu pada orang yang sedang bicara

Berilah mereka 'izin', ruang, dan waktu untuk mengutarakan maksud. Bagaimana Anda memandang, berdiri atau duduk, akan membuat perbedaan besar. Santai saja, ini akan membuat yang berbicara juga santai.

3. Tunjukkan pada orang lain bahwa Anda ingin mendengar
Pandanglah mereka. Mengangguk kalau setuju dan tanyakan sesuatu kalau ingin mereka menjelaskan lebih lanjut. Dengarlah untuk memahami kata-kata mereka, dan bukannya tidak sabar menunggu giliran berbicara.

4. Hilangkan semua gangguan

Mendengarkan dengan baik berarti Anda melenyapkan semua gangguan di sekitar Anda, misalnya mematikan radio, TV, menutup pintu, berhenti membaca, dan sebagainya. Berilah si pembicara perhatian penuh, dan biarkan mereka tahu bahwa mereka memperoleh perhatian penuh.

5. Empati pada orang lain

Terlebih bila mengemukakan suatu hal yang pibadi sifatnya, atau penderitaan. Sisihkan waktu untuk berada di posisi mereka, agar Anda bisa melihat situasi dari sudut pandang mereka.

6. Sabar

Ada jenis orang yang butuh waktu lama untuk menemukan kata-kata yang tepat, untuk membuat suatu isu menjadi jelas. Beri mereka waktu.

7. Hati-hati pada emosi Anda sendiri

Bila apa yang mereka katakan menciptakan respons emosional dalam diri Anda, bersikaplah ekstra hati-hati agar betul-betul memahami arti kalimat mereka. Bila Anda marah, ketakutan, atau merasa terganggu, bisa jadi Anda akan kehilangan bagian krusial yang sedang disampaikan.

8. Bila tidak setuju, ingin mengkritik atau berargumentasi, lakukan pelan-pelan

Biarpun tidak setuju, biarkan mereka melontarkan sudut pandang mereka terlebih dulu. Soalnya, kalau komentar Anda membuat orang lain jadi defensif, meskipun Anda 'memenangkan' argumentasi, bisa jadi Anda kehilangan suatu pandangan yang jauh lebih berharga.

9. Lontarkan berbagai pertanyaan

Biarkan mereka berbicara lebih banyak, memberi contoh, atau menerangkan lebih lanjut. Itu akan membuat mereka bicara lebih precisely dan membuat Anda mengerti lebih akurat.

10. BERHENTI BICARA
Ini adalah jurus pertama dan terakhir yang paling ampuh. (hannie k.wardhanie)


10 Cara Mempertajam Memori

Siapa bilang penyakit lupa alias tidak ingat itu cuma konsumsi para lansia. Karena mereka yang masih muda-muda pun bisa saja mengidap penyakit tulalit alias pelupa layaknya yang tua-tua. Malu kan dibilang tulalit sama pacar?

Banyak faktor yang menjadi biang keladi munculnya gangguan kelupaan tersebut, mulai dari makanan yang dikonsumsi, pekerjaan yang menumpuk serta kesibukan-kesibukan lainnya.

Belum lagi dengan keakraban orang muda dengan berbagai perangkat teknologi moderen. Telepon selular, komputer, e-mail, hingga internet, disebut-sebut sebagai piranti teknologi yang bisa memaksa tubuh dan otak terus bekerja selama 24 jam.

Nah, hiruk-pikuknya aktivitas tersebutlah yang konon bisa memicu hilangnya kemampuan otak untuk mengingat-ingat. Namun begitu, gangguan kelupaan tersebut tetap bisa diatasi, kok. Dengan mengikuti beberapa tip sederhana ini, mudah-mudahan penyakit lupa tersebut bisa dihindari:

1. Fokuskan diri untuk mendengar dan kurangi berbicara. Pasalnya, dengan mendengar akan mendorong kita untuk lebih berkonsentrasi.

2. Disiplin berdiet. Melakukan diet sehat dengan mengkonsumsi makanan yang kaya protein, di samping juga buah dan sayuran, akan memberikan suntikan 'tenaga' bagi otak.

3. Usahakan untuk mengurangi bahkan mungkin menghindari pergaulan dengan mereka yang selalu berpikiran negatif.

Sebaliknya kembangkan selalu pemikiran positif. Karena berpikir positif itu bisa menstimulir proses kerja otak.

4. Hindari mengkonsumsi makanan berlemak tinggi. Pasalnya lemak-lemak tersebut bisa menyumbat saluran arteri yang tengah menyuplai darah ke otak.

5. Baca, baca, dan baca. Banyak membaca dengan diselingi bermain puzzle merupakan latihan yang sangat baik bagi otak. Karenanya, isilah waktu senggang Anda dengan berbagai jenis bacaan, dari yang fiksi hingga yang berat sekalipun nggak apa-apa kok.

6. Minumlah vitamin, khususnya vitamin E dan suplemen yang mengandung unsur seng. Berbagai penelitian menunjukkan kalau kedua unsur tersebut bisa membantu memperlambat proses penuaan dini serta meningkatkan kemampuan ingatan.

7. Jangan mengkonsumsi alkohol secara berlebihan. Terlalu banyak alkohol konon akan membunuh sel-sel otak secara perlahan-lahan, lho.

8. Rencanakan selalu aktivitas berinteraksi dengan orang lain. Karena yang namanya bersosialisasi itu konon bisa mengusir rasa malas pada otak.

9. Hindari mengkonsumsi obat-obatan yang tidak perlu. Menurunkan berat badan, tekanan darah, serta kadar kolesterol dalam tubuh terkadang lebih ampuh dengan diet dan olahraga ketimbang obat-obatan. Selain itu usahakan untuk mempelajari dan mengetahui efek samping dari obat-obatan yang Anda minum. Obat tidur misalnya, konon bisa mengakibatkan hilangnya memori.

10. Cobalah untuk menjadwalkan olahraga secara rutin dalam agenda Anda. Pasalnya, aktivitas tersebut bisa melancarkan sirkulasi darah ke otak.

Nah, selamat mencoba ya...biar nggak lagi disindir, "Masih muda kok pelupa sih". (eno)